Home » » Mengenal Lebih Jauh! Tentang, Penyakit Amis Pangkal Batang Pada Tanaman Kelapa Sawit (Bpb)

Mengenal Lebih Jauh! Tentang, Penyakit Amis Pangkal Batang Pada Tanaman Kelapa Sawit (Bpb)

Posted by Andro Flash ROM on Sunday, November 26, 2017

Gambar sawit terjangkit wangi batang Ganoderma boninense MENGENAL LEBIH JAUH! TENTANG, PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (BPB)
Tanaman sawit terjangkit wangi pada pangkal batang

Di Indonesia serangan BPB awalnya rendah pada tumbuhan kelapa sawit berumur 7 tahun, selanjutnya serangan meningkat sebesar 40% ketika tumbuhan kelapa sawit mencapai usia 12 tahun (Ariffin et al. 2000). Pada lahan generasi keempat serangan BPB terjadi lebih awal dan menyerang tumbuhan berumur 1 hingga 2 tahun (Sinaga et al. 2003). Susanto (2002), menyatakan bahwa penyakit BPB sanggup menyerang bibit-bibit kelapa sawit semenjak di persemaian. Hal ini diduga alasannya yaitu patogen penyebab BPB semakin menyebar pada lahan yang sering diremajakan. Pernyataan ini diperkuat oleh Subronto et al. (2003) bahwa pada lahan generasi pertama serangan penyakit ini sangat rendah, dengan bertambahnya generasi tanam berikutnya maka persentase serangan akan semakin tinggi, dan tanda-tanda penyakit sudah sanggup terlihat pada awal pertumbuhan tanaman.

Penyebab penyakit wangi pangkal batang.
Ganoderma boninense tergolong ke dalam filum Basidiomycota dan famili Ganodermataceae .Jamur G. boninense memiliki basidiokarp yang sangat bervariasi ada yang dimidiater atau stipitate, ada yang bertangkai atau tidak, tumbuh horizontal atau vertikal, ada yang rata atau mengembung, dan ada yang terbentuk bulat konsentris. Basidiokarp sanggup mencapai 17 cm, jari-jari 12 cm dengan tebal 2 cm (Treu 1998). Konveks atau permukaan atas licin menyerupai pernis dengan warna kehitaman hingga cokelat. Dalam pertumbuhannya kawasan perbatasan akan berwarna oranye kuning serta putih pada ujungnya. Permukaan pori berwarna putih hingga krem dengan kerapatan 4-5/mm. Tebal kutis 0,07 mm, biasanya dilapisi lapisan tipis oranye atau kuning. Kutis ini mengandung hymenoderma dan pada ujung hymenoderma mengandung amyloid.
Berikut ini yaitu pembagian terstruktur mengenai dari jamur yang menyebapkan penyakit wangi pada pangkal batang ditanaman kelapa sawit:
Klasifikasi
Kingdom Fungi
Divisi Basidiomycota
Kelas Agaricomycetes
Ordo Polyparales
Famili Ganodermataceae
Genus Ganoderma
Spesies Ganoderma boninense
Gejala awal penyakit sulit dideteksi alasannya yaitu perkembangannya yang lambat dan dikarenakan tanda-tanda eksternal berbeda dengan tanda-tanda internal. Sangat gampang untuk mengidentifikasi tanda-tanda di tumbuhan cukup umur atau ketika telah membentuk badan buah, konsekuensinya, penyakit jadi lebih sulit dikendalikan. Gejala utama penyakit Ganoderma yaitu terhambatnya pertumbuhan, warna daun menjadi hijau pucat dan wangi pada batang tanaman. Pada tumbuhan belum menghasilkan, tanda-tanda awal ditandai dengan penguningan tumbuhan atau daun terbawah diikuti dengan nekrosis yang menyebar ke seluruh daun. Pada tumbuhan dewasa, semua pelepah menjadi pucat, semua daun dan pelepah mengering, daun tombak tidak membuka (terjadinya akumulasi daun tombak) dan suatu ketika tumbuhan akan mati.
Gambar sawit terjangkit wangi batang Ganoderma boninense MENGENAL LEBIH JAUH! TENTANG, PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (BPB)
Tanaman sawit terserang Ganoderma boninense

Saat tanda-tanda pada tajuk muncul, biasanya setengah dari jaringan didalam pangkal batang sudah mati oleh Ganoderma. Sebagai tambahan, tanda-tanda internal ditandai dengan wangi pangkal batang muncul. Dalam jaringan yang busuk, luka terlihat dari area berwarna coklat muda diikuti dengan area gelap menyerupai bayangan pita, yang umumnya disebut zona reaksi.

Secara mikroskopik, tanda-tanda internal dari akar yang terjangkit Ganoderma sama dengan batang yang terinfeksi. Jaringan korteks dari akar yang terinfeksi berkembang menjadi coklat hingga putih. Pada serangan lanjutan, jaringan korteks menjadi ringkih dan gampang hancur. Jaringan stele akar terinfeksi menjadi hitam pada serangan berat. Hifa umumnya berada pada jaringan korteks, endodermis, perisel, xilem dan floem. Tanda lain dari penyakit ialah munculnya badan buah atau basidiokarp pada pangkal batang kelapa sawit. Tidak hanya di tanah mineral, di tanah gambut perkembangan penyakit Ganoderma juga lebih cepat. Laju benjol yang lebih cepat ini diduga akhir tugas prosedur lain penyebaran Ganoderma yang melalui basidiospora

Adapun pengendalian yang sanggup dilakukan antara lain:
  1. Menggunakan tanah bebas Ganoderma atau tanah yang sehat.
  2. Pemberian pupuk sangkar ataupun pupuk kompos yang bertujuan membuatkan jamur-jamur ataupun mikroorganisme antagonis (musuh alami) dari Ganoderma.
  3. Sanitasi tumbuhan terinfeksi dengan cara membuang bole dan akar mencacah dan memperabukan beserta penggalan atas tanaman.
  4. Menyisip tumbuhan dengan lubang tanam.
  5. Pengendalian hayati yaitu perlakuan bibit dengan jamur antagonis (Trichoderma spp. dan Gliocladium spp.), baik ketika melaksanakan peremajaan atau pemupukan dengan pupuk kompos atau organik. perlu di ingat bawa pengendalian dengan penggunaan jamur antagonis ini hanya sebagai salah satu tindakan preventif/pencegahan.
  6. Pemanfaatan tumbuhan yang toleran terhadap serangan Ganoderma.
  7. Pembuatan parit isolasi untuk tumbuhan terinfeksi.
  8. Pemusnahan inokulum dengan cara membongkar tanah dan memusnahkan tunggul-tunggul serta akar-akar tumbuhan terinfeksi kemudian dibakar. 
Tanaman inang jamur Ganoderma boninense ialah kelapa sawit, sedangkan sebagai inang altenatifnya ialah manggis tetapi dengan spesies jamur berbeda yaitu Ganoderma pseudoferreum.

Sedikit berbagi ilmu dari apa yang saya sanggup dari cerita sobat dan para petani sawit, bahwa mereka lebih cendrung memakai bibit tanaman dari luar (kaltim) karena kualitas yang manis dan banyak disukai. Dan untuk meningkatkan hasil produksi mereka lebih memilih menggunakan pupuk kompos/kandang dibandingkan dengan pupuk kimia. Apalagi kalau kita bisa mengitegrasikan dengan beternak sapi, saya rasa ini cukup menguntungkan selain kotorannya bisa dipakai untuk pupuk tumbuhan sawit, kita juga sanggup mendapat keutungan dari ternak sapi.


0 comments:

Post a Comment

Search This Blog

Popular Posts

Labels

.comment-content a {display: none;}