Home » » Mengenal Dan Memahami Wacana Macam-Macam Hama Yang Menyerang Flora Teh

Mengenal Dan Memahami Wacana Macam-Macam Hama Yang Menyerang Flora Teh

Posted by Andro Flash ROM on Wednesday, November 29, 2017

Sebelum kita membahas membahas mengenai hama ataupun penyakit pada tumbuhan budidaya khususnya teh, kita review singkat dulu ya teman awb wacana sejarah teh. Negeri Tiongkok menjadi tempat lahirnya teh, disanalah pohon teh Tiongkok (Camellia sinensis) ditemukan dan berasal. Tepatnya di provinsi Yunnan, penggalan barat daya Cina. Iklim wilayah itu tropis dan sub-tropis, dimana kawasan tersebut memang secara keseluruhan ialah hutan zaman purba. Daerah demikian, yang hangat dan lembab menjadi tempat yang sangat cocok bagi tumbuhan teh, bahkan ada teh liar yang berumur 2,700 tahun dan selebihnya tumbuhan teh yang ditanam yang mencapai usia 800 tahun ditemukan ditempat ini. Teh Cina pada awalnya memang dipakai untuk materi obat-obatan (Abad ke-8 SM), itupun sudah berumur ribuan tahun. Orang-orang Cina pada waktu itu mengunyah teh (770 SM–476 SM) mereka menikmati rasa yang menyenangkan dari sari daun teh. Teh juga sering kali dipadukan dengan ragam jenis makanan dan racikan sop (Sumber: https://id.wikipedia.org).

Itu tadi sedkit asal-muasal dari ditemukannya teh yang memang sudah ada dai dulu teman awb. Nah bagi kita khususnya masyarakat indonesia niscaya sudah tidak asing lagi dengan tumbuhan yang satu ini. bahkan hampi dari semua kalangan menukainya. Maka tak heran bila diindonesia banyak kita jumpai petani teh bahkan tempat perkebunan teh yang sanggup dijadikan sebagai salah satu tempat objek wisata sepeti bebapa pekebunan teh ang ada diindonesia beikut ini:
  1. Kebun Teh Wonosari, Malang.
  2. Kebun Teh Tambi, Wonosobo.
  3. Kebun Teh Nglinggo, Kulonprogo.
  4. Kebun Teh Rancabali di Ciwedey, Bandung.
  5. Kebun Teh Kemuning, Karanganyar.
  6. Kabun Teh Kaligua, Brebes.
  7. Kebun Teh Kayu Aro, Jambi.
  8. Kebun Teh Sidamanik, Pematangsiantar.
  9. Kebun Teh Gunung Mas, Bogor.
Dibalik keindahan itu petani atau pembudidaya teh juga haus mengetahui apa saja jenis hama yang sanggup menyerang tumbuhan mereka, diantaranya;
 Sebelum kita membahas membahas mengenai hama ataupun penyakit pada tumbuhan budidaya khusu Mengenal dan Memahami Tentang Macam-macam Hama Yang Menyerang Tanaman Teh
Tungau jingga (Tenuispelpus obovatus)
1. Tungau jingga (Tenuispelpus obovatus)
(Acarina: Tetranychidae)
Gejala serangan pada hama ini menimbulkan kebun teh tampak kecoklat-coklatan, apabila didekati tampak tumbuhan tidak mempunyai pucuk sama sekali, alasannya ialah habis dimakan sama tungau ini teman awb. Namun bila daun mudanya diserang sanggup berguguran tapi bila daun yang renta diserang maka tangkainya akan bermetamorfosis kecoklat-coklatan dan daunya tidak gugur. Umumnya serangan tungau ini terjadi pada ekspresi dominan kemarau.
Setelah kita memahami tanda-tanda yang timbul akhir dari serangan tungau pada teh tadi, kini kita harus mengetahui wacana gimana si tungau hidup atau bahasa formalnya daur hidup. Tujuanya supaya kita sanggup memilih metode dan fase yang sempurna untuk mengendalikan jenis hama ini. Untuk situngau ini telurnya berbentuk lonjong. Kecil-kecil, berwarna merah. Lalu larvanya pada umumnya hidup nerkelompok dan sehabis 14 hari larva tersebut bermetamorfosis dewasa. Pada tungau yang telah "puber" eeh salah maksutnya remaja mempunyai warna yang khas benget yaitu sesuia namanya (berwarna jingga) mungkin alasannya ialah ini ya disebut tungau jingga. Dan sifat dari tunggau ini ialah polifag.
Untuk pengedaliannya diataranya sanggup berupa:
*menggunakan tumbuhan pelindung, yang tujuanya untuk mengurangi tingkat perkembang biakan tungau tersebut. Namun yang perlu teman awb perhatikan untuk menerapkan ini teman awb pastikan bahwa tumbuhan teh tidak sedang terjangkit cacar daun, alasannya ialah penggunaan metode ini (tanaman pelindung) sanggup memperparah penyakit cacarnya.
*untuk cara kedua dalam mengatasi serangan tungau jingga ini sanggup dilakungan dengan memakai pengendalian secara kimiawi yaitu berupa insektisida. Namun bila tidak ingin memakai materi kimia sanggup menghunaka materi alami yaitu memakai jamur buaferia, cara ini merupakan pengedalian yang bersifat hayati/pengedalian hayati.
 Sebelum kita membahas membahas mengenai hama ataupun penyakit pada tumbuhan budidaya khusu Mengenal dan Memahami Tentang Macam-macam Hama Yang Menyerang Tanaman Teh
Ulat penggulung daun teh/ Cydia leucostoma
2. Ulat penggulung daun teh/ Cydia leucostoma
(Lepidoptera: Olethreutidae)
Gejala serangan pada ulat ini sanggup menimbulkan daun teh menggulung dalam jumlah besar, pada penggalan yang menggulung tersebut daunnya menjadi rusak sehingga pertimbuhannya menjadi asing atau tidak normal. Makara alasannya ialah tumbuhan teh yang dipanen  ialah daun maka secara otomatis sanggup merugikan secara ekonomi
Cara hidup dari ulat ini bermula dari telur yang diletakan di daun teh (siapa yang ngletakin? Hayoo!!!) oleh induknya. Lalu sehabis telur menetas akan menjadi larva dengan keistimewaan larva tersebut mempunyai daya lekat yang berasal dari benang liur pada tepi pucuk daun yang ditempatinya. Karena benang liur diletakan secara melintang, maka sanggup menciptakan pucuk daun tersebut seakan terangkat, sehingga sulit untuk membuka dan akan menggulungnya. Pergerakan pada daun muda dari penggalan dalam. Terkadang lebih dari satu daun muda yang digerek. Setelah melaksanakan penggulungan pada daun muda, maka larva akan keluar dari daun muda tersebut kemudian berpindah kedaun tua. Dan pada daun renta juga melaksanakan penggulungan sama halnya ibarat yang dilakukan pada daun muda tadi. Hanya saja sehabis daun renta berhasil digulung maka penggalan dalam akan dilapisi dengam benang liurnya. Pembentukan pupa berlangsung pada daun renta ini dimana berlangsung selama 50 hingga 60 hari. Panjang larva instar selesai mencapai 11 mm, dengan warna kehijau-hijauan. Untuk dewasanya berupa kupu-kupu berukuran kecil, dimana panjang tubuhnya 8-10 mm, saya depan berwarna kelabu agak kelam.
Untuk pengedaliannya secara mekanis, sanggup dilakukan dengan pemetikan pada daun-daun teh yang menggulung atau mengadakan sortasi pada dikala melaksanakan penimbangan daun-daun, diama semua daun-daun teh yang menggulung dipisahkan kemudian di bakar.
 Sebelum kita membahas membahas mengenai hama ataupun penyakit pada tumbuhan budidaya khusu Mengenal dan Memahami Tentang Macam-macam Hama Yang Menyerang Tanaman Teh
Ulat srengenge/ Setora nitens
3. Ulat srengenge/ Setora nitens
(Lepidoptera: Limacodidae)
Gejala serangan akhir dari ulat ini sanggup menyerang daun teh yang masih muda dan yang tua, sehingga tumbuhan teh tampak separti gundul.
Cara hidup ulat ini dimulai dari telur yang diletakan secara berkelompok yang dilindungi oleh lapisan ibarat lilin. Larva ulat ini merupakan larva ulat gatal yang berwarna merah atau hijau kekuning-kuningan. Pada penggalan dorsal terdapat garis berwarna biru dwngan bercak-bercak berwarna coklat, panjang badan kurang lebih 35 mm, debgan stadium pupa berkisar antara 19 hingga 23 hari. Untuk kupu-kupunya (dewasa) berwarna coklat, pada sayap penggalan depan terdapat gambar ibarat palang berwarna coklat, sedangkan sayap penggalan belakang berwarna agak pucat. Untuk daur hidupnya kurang lebih 7 hingga 10 minggu, bahkan pada kawasan hambar sanggup mencapai 4 hingga 4,5 bulan. Selain menyerang daun teh, hama ini juga merupakan inang pada tumbuhan kelapa.
Pengendalian akhir serangan ulat ini sanggup dilakukan dengan pemanfaatan musuh alami. Parasitoid yang menyerang larva, ibarat Chaetexorista javana. Lalat sering keluar dari kokon-kokonnya. Daya parasitasi mencapai 90%. Selain lalat, musuh alami yang lain ialah kepik  buas Canthecona sp. Selain itu pengedalian terhadap ulat ini ialah dengan memakai insektisida.
 Sebelum kita membahas membahas mengenai hama ataupun penyakit pada tumbuhan budidaya khusu Mengenal dan Memahami Tentang Macam-macam Hama Yang Menyerang Tanaman Teh
Kepik pengisap daun teh (Helopeltis sp.) dan  Empoasca sp

4. Kepik pengisap daun teh (Helopeltis sp.) dan  Empoasca sp.
Empoasca sp.
Hama ini sebetulnya hama utama pada tumbuhan kapas. Akibat imbas lingkungan dikala ini menyerang juga tumbuhan teh. Serangan terdapat pada pucuk dan daun muda dengan cara mengisap cairan daun. Bertelur pada pagi dan sore hari, serta menetas sekitar 6 hari. Stadia nimfa lamanya sekitar 15 hari dengan 4 instar yang hidup di bawah daun. Tanaman inang hama ini seperti: leguminosa, pupuk hijau, dadap, cabe, dll. Pengendalian sanggup dilakukan dengan insektisida dan sanitasi sarana panen.
Helopeltis dan Helopeltis theivora
(Famili Miridae, Ordo Hemiptera)
Kepik pengisap daun atau Helopeltis menyerang pucuk daun muda. Kepik ini menusuk dan mengisap daun teh sehingga menjadi bercak-bercak hitam. Serangan pada ranting sanggup menimbulkan kanker cabang. Serangga betina meletakkan telu kira-kira 80 butir. Telur dimasukkan ke urat daun teh atau cabang pucuknya secara tersembunyi untuk menghindari serangan predator. Telur juga dimasukkan ke dalam ujung cabang hijau yang gres dipangkas. Nimfa (“mikung”) berwarna oranye kemerah-merahan. Dewasa (“indung”) berwarna hitam-putih menjadi hitam-merah untuk antonii atau hitam-hijau untuk theivora. Helopeltis remaja mempunyai tiang kecil ibarat jarum yang menonjol dari tengah punggungnya (thorax). Jangka hidup nimfa dari menetas hingga remaja ialah 3 hingga dengan 5 minggu, sedangkan serangga dewasanya sanggup hingga 2 minggu.
Pengendalian: untuk pengendalian akhir serangan dari hama ini sanggup dengan melaksanakan pemetikan dengan daur petik 7 hari, pemupukan berimbang, sanitasi, mekanis. Helopeltis ini mempunyai banyak musuh alami ibarat laba-laba lompat, belalang sembah, capung dan predator lain sebagai biro pengendalian hayati.


0 comments:

Post a Comment

Search This Blog

Popular Posts

Labels

.comment-content a {display: none;}