Home » » Kupas Tuntas Ancaman Dibalik Pil Pcc Yang Mengancam Generasi Bangsa Indonesia

Kupas Tuntas Ancaman Dibalik Pil Pcc Yang Mengancam Generasi Bangsa Indonesia

Posted by Andro Flash ROM on Monday, October 9, 2017

Kupas Tuntas Bahaya Dibalik Pil PCC Yang Mengancam Generasi Bangsa Indonesia Kupas Tuntas Bahaya Dibalik Pil PCC Yang Mengancam Generasi Bangsa Indonesia
Pil PCC (Paracetamol Cafein Carisoprodol) edited By Agus-wijianto
Belum usang ini kita sempat digegerkan dengan pemberitaan mengenai sejumlah pelajar di kota Kendari, Sulawesi Tenggara yang mengkonsumsi pil PCC. Tapi bahwasanya apa pil PCC? Apakah pil PCC yaitu obat terlarang yang menciptakan kecanduan? Atau Pil PCC yaitu jenis narkoba gres ibarat flakka?

Badan Narkotika Nasional menjelaskan, pil Paracetamol, Caffeine, Carisoprodol (PCC) yang dikonsumsi puluhan murid SD dan SMP, bukanlah narkoba jenis flakka. Menurut Mufti, salah satu staf andal kimia farmasi Badan Narkotika Nasional yang dilansir Liputan6.com, PCC mempunyai senyawa Carisoprodol yang berfungsi untuk mengatasi nyeri dan ketegangan otot. 

Deputi Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal Arman Depari menerangkan, pil PCC biasa dikonsumsi untuk penghilang rasa sakit. "Dan juga sebagian di antaranya dipakai untuk obat sakit jantung," ujar Arman di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (14/9/2017).

Efek sampingnya memang sangat mengerikan bahkan ada korban meninggal dunia. Tak sedikit juga yang mengambarkan konsidi mental yang terganggu. Lalu bahwasanya apa saja kandungan apa efek yang terjadi jikalau kombinasi obat-obatan ibarat PCC disalahgunakan?

Seperti yang sudah dijelaskan pil PCC yaitu obat yang berasal dari adonan paracetamol, caffeine, dan carisoprodol. Pil ini memang mempunyai efek samping yang sanggup membahayakan jiwa. Pil PCC ini bahwasanya legal dan pembeliannya harus memakai resep dokter. Lalu apa bahayanya kandungan dari pil PCC ini? Berikut yaitu penjelasannya.

Paracetamol 
Paracetamol di pil PCC yaitu salah satu obat yang dijual bebas Mungkin kau sudah sering mendengar soal paracetamol. Paracetamol atau acetominophen merupakan jenis obat-obtan yang dijual bebas dan termasuk dalam golongan analgesik. Obat ini dipakai untuk mengurangi rasa sakit ringan sampai sedang, ibarat demam atau sakit kepala, flu, nyeri sebab haid, sakit gigi, sampai nyeri sendi. Tablet paracetamol 500mg diminum setiap 6 jam sekali untuk mencapai efek penghilang rasa nyeri ini. Efek samping dari obat ini yaitu kehilangan nafsu makan, mual, menguningnya kulit atau mata, air seni berwarna gelap, muncul ruam atau pembengkakan. Namun, gejala-gejala ibarat di atas tidak umum dirasakan oleh orang banyak tentu dengan mengonsumsi sesuai aturan.

Caffeine (kafein)
Caffeine atau kafein yaitu zat yang terdapat pada kopi, teh ataupun cola untuk meningkatkan kesadaran, fokus, dan waspada. Makanya, dikala setelah minum kopi rasa ngantuk Anda akan hilang atau berkurang. Dalam dunia medis, kafein biasa dipakai sebagai kombinasi dari painkiller. Dalam hal ini, kafein sanggup ditambahkan bersama dengan paracetamol. Kafein juga dipakai untuk asma, infeksi kandung kemih, sampai tekanan darah rendah.Kafein bekerja dengan memberi stimulasi pada sistem syaraf pusat, jantung dan otot pada tubuh. Efek dari kafein yaitu meningkatkan tekanan darah serta melancarkan pedoman urin. Namun, efek ini sanggup jadi tidak akan terjadi pada orang yang sudah rutin meminum kafein.

Kafein juga mempunyai hukum dalam penggunannya. Konsentrasi kafein yang terdapat pada urin dilarang mencapai 16mcg/mL. Untuk mencapai angka tersebut, dibutuhkan meminum 8 gelas kopi. Sehingga, pada umumnya kafein yaitu zat yang relatif kondusif untuk rutin dikonsumsi.

Jika dikonsumsi dalam jangka panjang dan dalam takaran tinggi, kafein sanggup mengakibatkan beberapa efek samping ibarat cemas, serangan panik, naiknya asam lambung, peningkatan tekanan darah dan insomnia. Bagi Anda yang memang mempunyai dilema kesehatan ibarat maag atau hipertensi, efek ini sanggup dengan gampang terjadi. Efek lain dari kafein yaitu memicu penyakit jantung dan meningkatkan resiko stroke.

Carisoprodol
Jika paracetamol dan kafein yaitu zat yang umum dikonsumsi dan relatif kondusif sehingga dijual bebas, berbeda halnya dengan carisoprodol. Carisoprodol yaitu obat terbatas yang hanya sanggup dipakai menurut resep dokter. Obat ini termasuk jenis obat muscle relaxer atau obat yang menciptakan relaks otot yang akan memotong rasa sakit yang mengalir dari syaraf ke otak di kepala.

Carisoprodol dipakai bersama untuk terapi fisik ibarat otot dan tulang, contohnya pada cedera. Mengonsumsi obat ini sanggup mengakibatkan ketergantungan. Efek sampingnya akan memengaruhi syaraf dan reaksi tubuh. Jika diminum bersama alkohol, obat ini akan menciptakan Anda mencicipi kantuk yang amat parah sampai rasa pusing. Obat ini sanggup menjadikan kecanduan dan efek samping serius, ibarat hilang kesadaran, merasa sangat lemah sampai koordinasi badan yang buruk, kejang, agitasi, bingung, mati rasa, detak jantung tidak stabil sedangkan efek samping normal dari carisoprodol yaitu sakit kepala, depresi, mual, muntah dan penglihatan kabur.

Teerus mengapa pil PCC Dapat Memberikan Dampak Sebegitu Berbahayanya?

Jika ketiga obat tersebut diminum secara bersamaan maka efek dari masing-masing obat akan berafiliasi dan merusak susunan syaraf otak. Dilansir dari hellosehat.com, PCC secara spesifik menjadikan efek halusinasi yang tampak pada beberapa korban. Perubahan mood yang signifikan sering terjadi, begitu juga dengan gangguan sikap dan emosi sanggup terjadi pada pengguna obat PCC. 

Pengguna akan mengambarkan tanda-tanda takut, panik dan cemas yang disebut dengan istilah bad trip. Tentu saja jikalau obat ini disalahgunakan akan mengakibatkan simpulan hidup jikalau si pengguna mengonsumsi secara berlebihan. Kegunaan pil PCC bahwasanya untuk menghilangkan rasa sakit dan sanggup dipakai untuk obat jantung, namun tidak diperkenankan dijual bebas tanpa izin dari dokter. 

Maka sanggup ditarik kesimpulan bahwa obat ini merupakan obat keras. Namun Arman di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur menjelaskan bahwa kenyataanya pil PCC beredar secara bebas dan dijual kepada pelajar dengan harga Rp 25 Ribu, dilansir dari tribunnews.com Tapi apakah PCC termasuk golongan narkoba? Menurut Mufti dilansir dari liputan6.com, hal tersebut sanggup saja terjadi sebab mempunyai zat adiktif, meskipun begitu diharapkan hasil laboratorium untuk mengetahui jenis narkoba tersebut.


0 comments:

Post a Comment

Search This Blog

Popular Posts

Labels

.comment-content a {display: none;}